Kamis, 08 September 2011

MENGENAL DAN MEMAHAMI RADIOTERAPI


PRAKATA
Radiasi/radioterapi/penyinaran merupakan salah satu terapi atau pengobatan penyakit kanker/keganasan. Sering masyarakat umum yang tidak banyak mengetahui tentang radiasi atau penyinaran, merasa takut atau khawatir ketika diperintah untuk menjalani penyinaran oleh dokter yang menangani penyakitnya. Informasi yang keliru mengenai radiasi dan keterbatasan dokter dalam menjelaskan kepada pasien menyebabkan pasien atau keluarga membuat keputusan yang keliru.

Dalam buku ini, akan dijelaskan secara singkat mengenai radiasi dan hal-hal yang berhubungan dengan "seperti apa" dan "bagaimana" radiasi yang sesungguhnya.

KANKER DAN RADIOTERAPI
Kanker atau keganasan adalah suatu penyakit yang memerlukan penanganan multifaktorial, meliputi: operasi, kemoterapi, radiasi, hormonal terapi, dan terapi biologi. Terkadang, pengobatan kanker memerlukan kombinasi berbagai jenis terapi tersebut; misalnya operasi dilanjutkan dengan radiasi dan kemoterapi, atau operasi dengan radiasi saja, atau radiasi dengan kemoterapi.

Enam puluh hingga tujuh puluh persen pasien kanker memerlukan terapi radiasi dalam salah satu terapinya.

Kanker sebaiknya ditangani oleh suatu tim yang terdiri dari dokter spesalis Bedah Onkologi, dokter Radiasi Onkologi, dokter Ginekologi Onkologi, dokter Hematologi, dan mungkin juga melibatkan beberapa dokter lain seperti Psikiater dan Iain-lain.

Dengan penanganan yang baik dan terpadu, penyakit ini kadang dapat diatasi dan disembuhkan.

APA MAKSUD RADIOTERAPI/TERAPI RADIASI ?

Terapi radiasi (radioterapi) yaitu suatu jenis pengobatan yang menggunakan atau memanfaatkan sinar pengion (sinar-X, sinar-Gamma) dan partikel lain (neutron, proton, dll) untuk mematikan sel-sel kanker tanpa akibat fatal pada jaringan sehat disekitarnya. Terapi radiasi ini akan mematikan sel-sel kankerjika mencapai dosis tertentu.

Bagaimana Jika Radiasi Mengenai Jaringan atau Sel yang Sehat?

Jaringan sehat memiliki kemampuan/daya tahan yang lebih tinggi dalam mempertahankan/memperbaiki kerusakan yang terjadi akibat radiasi dibandingkan sel-sel kanker, dan memiliki toleransi atau batas ketahanan sampai dosis radiasi tertentu.

Dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi imaging dan teknik komputer maka memungkinkan untuk melokalisir dan mengarahkan arah sinar/radiasi tersebut hanya pada sel-sel kanker saja dan mengurangi dosis padajaringan/sel yang sehat disekitarnya.

SIAPA SAJA TIM RADIOTERAPI?
Pengobatan radiasi memerlukan kerja sama tim yang melibatkan beberapa dokter seperti spesialis Onkologi, ahliFisika Medik, Radiografer Radioterap, dan para teknisi medis.

Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Onkologi Radiasi/Spesalis Onkologi Radiasi adalah dokter spesalis yang bertanggungjawab penuh terhadap pasien yang akan menjalani terapi radiasi, antara lain konsultasi, penetapan perencanaan radiasi, dosis radiasi, pemberian obat-obat medis, evaluasi terapi dan pengawasan selama dan sesudah radiasi.

Fisikawan Medis merupakan sarjana fisika yang bertugas membantu dokter dalam penetapan arah radiasi, kalkulasi dosis, keamanan penyinaran, pengendali mutudan peralatan radiasi.

Radiografer Radioterap adalah lulusan D3 Radiologi yang mendapat pendidikan khusus dalam bidang radiasi dan bertugas membantu dokter dalam pelaksanaan radiasi serta melakukan simulator/penggambaran sebelum radiasi.

Teknisi medis bertanggung jawab dalam aspek teknik peralatan radiasi, kerusakan-kerusakan mesin, elektronik, dan Iain-lain.

BAGAIMANA RADIASI DIBERIKAN ?
Radiasi dapat diberikan dengan berbagai teknik, yaitu: teknik eksterna (sinar dari luar) dan teknik brakhiterapi (sinar dalam). Disebut sinar luar karena sumber radiasi di letakkan diluar tubuh/di luar target yang akan disinar sehingga ada jarak antara sumber radiasi dan target radiasi, berkisar antara 80-100 cm. Untuk jenis pesawat Cobalt 60, menggunakan jarak 80cm. Untuk linier accelerator (LINAC) menggunakan jarak 100 cm.

Sedangkan pada sinar dalam (brakhiterapi) sumber radiasi diletakkan di dalam tumor atau menempel di tumor (kanker). Brakhiterapi hanya dapat dilakukan pada jenis dan stadium kanker tertentu.

BAGAIMANA PROSES ATAU ALUR RADIASI?
Pemberian terapi radiasi tidak semudah yang dibanyangkan oleh masyarakat awam. Radiasi bukan hanya sekedar memperoleh penyinaran, tetapi juga harus ada perencanaan sebaik-baiknya, karena terapi radiasi dapat membahayakan dan menimbulkan dampak buruk jika dikerjakan secara asal-asalan tanpa perencanaan yang matang dan indikasi medis yang jelas.

Apabila dokter mengirim anda untuk mendapatkan terapi radiasi maka bawalah semua surat yang ditujukan ke Radioterapi, foto rontgen, CT-Scan, USG, serta hasil pemeriksaan patologi dan laboratorium yang Anda miliki sebelumnya pada saat Anda berkonsultasi ke Spesialis.

Dokter akan menentukan dan menilai apakah Anda memang harus mendapat terapi radiasi berdasarkan kondisi penyakit kankerAnda.

Kadang-kadang, dokter akan memberikan atau menginstruksikan beberapa tambahan pemeriksaan pada Anda, atau mengkonsultasikan kepada dokter Spesialis lain untuk melengkapi terapi Anda.

Setelah dokter memutuskan bahwa Anda memang memerlukan terapi radiasi maka dokter akan membuat jadwal untuk melaksanakan terapi radiasi tersebut.

Pada tahap selanjutnya, akan dilakukan penggambaran lokasi penyinaran atau sering disebut simulator kepada Anda. Sebelum dilakukan simulator, terkadang diperlukan pembuatan masker/topeng sebagai alat fiksasi, agar selama radiasi Anda tidak akan bergerak. Penggunakan masker ini penting agar daerah yang disinar selalu tetap dan tepat setiap harinya sesuai dengan pada saat disimulator.

Simulator dibuat persis seperti yang akan dikerjakan didalam penyinaran yang sesungguhnya, menggunakan pesawat simulator/Ct-simulator, tergantung pada peralatan yang dimiliki rumah sakit dan jenis radiasi yang akan diberikan.

Apabila pengaturan dan ukuran target telah ditetapkan maka dibuatlah tanda dengan tinta dikulit pada daerah yang akan diradiasi. Tanda tersebut dibuat sedemikian rupa dan tidak boleh dihapus selama dan sampai terapi radiasi selesai diberikan. Jika pasien menggunakan masker, tidak perlu khawatir tanda akan hilang atau terhapus.

Setelah persiapan selesai, pasien masih harus menunggu beberapa hari sebelum radiasi dimulai, karena hasil simulator akan dikirim ke ahli fisika medik untuk dihitung dan dilakukan kalkulasi dosis serta arah penyinaran diruang TPS.

Jika semua persiapan dan perhitungan telah selesai dan disetujui oleh dokter, baru dimulailah terapi radiasi yang sesungguhnya. Lama menunggu tergantung dari tingkat kerumitan teknik radiasi yang akan dilakukan.

Dalam ruang pengobatan radiasi, Anda diposisikan persis sama sewaktu menjalani simulator. Anda diharuskan diam selama pengobatan berlangsung. Dokter dan radiografer dari ruang monitor akan mengamati Anda melalui monitor dan Anda dapat berkomunikasi dengan mereka melalui intercom.

Selama anda menjalani radiasi, Anda tidak akan melihat atau merasakan adanya sinar sehingga tidak akan ada rasa sakit atau rasa tidak nyaman.

Selama radiasi, setiap lima kali sinar, Anda diwajibkan kontrol ke dokter untuk mengevaluasi hasil penyinaran dan efek samping radiasi.

Setelah pengobatan radiasi selesai, pasien tetap diwajibkan ' kontrol berkala ke dokter.

BEBERAPA LAMA RADIASI BERLANGSUNG ?

Pada kebanyakan tipe kanker, radiasi biasanya diberikan dalam dosis terbagi, 5 hari berturut-turut (Senin s.d. Jum'at), sehari sekali, kurang lebih selama 6-7 minggu.

Besaran dosis total yang diberikan tergantung dari tujuan radiasi (kuratif atau paliatif) dan jenis histopatotoginya. Dosis kuratif umumnya 25 - 30 kali, diberikan 5 kali dalam satu minggu (Senin s.d. Jumat), dengan dosis perkali yang diberikan : 1,8 - 2 Gy. Dosis paliatif umumnya 5-20 kali, dengan dosis perkali yang diberikan 2-5 Gy.

Umumnya sekali radiasi membutuhkan waktu kurang lebih 15-30 menit mulai pasien masuk ke ruang radiasi, saat penyinaran, sampai pasien kembali ke luar ruang radiasi.

ADAKAH EFEKSAMPING ?
• Ditinjau dari waktunya, efek samping dapat terjadi secara cepat (selama radiasi) maupun lambat (setelah radiasi).
• Dihat dari organ yang terkena, efek samping dapat berupa:
Efek samping lokal (daerah yang mendapat radiasi) : perubahan kulit di area radiasi pasti terjadi, tergantung dari kepekaan masing-masing pasien. Perubahan akan pulih kembali beberapa waktu setelah terapi radiasi selesai. Rambut rontok (bila radiasi daerah kepala), nyeri ketika kencing (apabila radiasi daerah perut), kerongkongan kering, air liur kental, sariawan, perubahan pengecapan, sakitmenelan (apabila radiasi daerah kepala/leher).

Efek samping sistemik : seperti kelelahan, perubahan sel darah tepi, demam (apabila daerah otak yang mendapat radiasi), sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare.

Efek-efek samping tersebut akan menghilang dengan berjalannya waktu, dan sifatnya sangat individual.

Untuk mengatasi efek-efek samping tersebut, diperlukan pemeriksaan/kontrol ke dokter selama pasien menjalani terapi radiasi dan kontroi berkala setelah radiasi selesai secara teratur.

BISAKAH PASIEN TETAP MENJALANI RUTINITAS SELAMA TERAPI ?
Kebanyakan pasien menjalani terapi radiasi sebagai pasien rawat jalan, kecuali ada indikasi medis untuk rawat inap. Selama menjalani radiasi, pasien tetap dapat bekerja/ melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti biasanya, sepanjang pasien merasa kuat untuk beraktivitas.

CATATAN PENTING SELAMA MENJALANI RADIASI

Perawatan diri sendiri adalah suatu hal yang sangat penting dalam menjalani terapi radiasi. Beberapa hal yang patut menjadi catalan selama menerima terapi radiasi antara lain:

1. Datang tepat waktu sesuai perjanjian.
2. Istirahat cukup bila merasa lelah.
3. Makan dan minum yang cukup sesuai anjuran.

Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama menjalani terapi:

1. Mengubah/menghapus tanda di area radiasi.
2. Menggunakan sabun/deodoran/parfum/make up pada area radiasi karena ,bisa menghapus tanda (tanda tidak boleh dibersihkan dengan air atau bahan dasar lain).
3. Memakai pakaian sempit/pakaian yang tidak menyerap keringat.
4. Terkena sinar matahari langsung/berlebih.
5. Mengompres di area radiasi dengan kompres air panas/dingin.
6. Mengunakan obat-obat tanpa sepengetahuan dokter.
7. Memakai salep/krim/obat-obatan pembersih luka di area radiasi.
8. Merokok.
9. Minum-minuman beralkohol.
10.Makan makanan yang mengandung penyedap rasa, yang dibakar, dipanggang, dan atau diasap langsung.

Hal-hal yang harus dilakukan selama penyinaran misalnya:

1. Menjaga agar kulit tetap kering, tidak boleh lembab.
2. Menggunakan salep yang dianjurkan dokter Onkologi Radiasi.

Jika daerah kepala-leher yang diradiasi, Anda dapat melakukan hal-hal seperti di bawah ini:

1. Menjaga kebersihan rongga mulut selama dan setelah pengobatan dengan radiasi.
2. Perawatan gigi dan gusi oleh dokter gigi sebelum, selama, dan sesudah terapi radiasi.
3. Kumur-kumur sesering mungkin dengan obat kumur/air garam/ rebusan daun sirih.
4. Sikat gigi dengan sikat gigi lembut 2-3 kali sehari dan menggu­nakan pasta gigi untuk gigi sensitif yang mengandung fluoride.
5. Memperhatikan nutrisi, sesuai dengan diet yang dianjurkan. Apabila ada gangguan nyeri telan, penyajian makanan diubah, misalnya: diblender, atau dibuat pudding sehingga mudah ditelan dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengunyah. Makan dengan porsi kecil, tetapi sering.
6. Menggunakan payung/topi bila berada di luar saat siang hart untuk menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan.
\Jika daerah perut yang radiasi, Anda dapat melakukan hal-hal seperti di bawah ini:

• Tetap harus memperhatikan nutrisi, hindari makanan yang merangsang (cabai, buah-buahan yang membentuk gas), dan minum banyak air.

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Tolong biaya tindakan radioterapi di tampilkan.

abi mengatakan...

oke sy setuju tarif di tampilkan

radioterapi rsdm mengatakan...

Insya Allah saha usahakan

Anonim mengatakan...

Rp 13 - 15 jt untuk 20 X radioterapi selama 4 minggu.

eva rahmawati mengatakan...

Apakah bisa konsultasi dulu dg dokternys tanpa pasien? Ada kontak yg bisa dihubungi terlebih dahulu? Terima kasih

eva rahmawati mengatakan...

Apakah bisa konsultasi dulu dg dokternys tanpa pasien? Ada kontak yg bisa dihubungi terlebih dahulu? Terima kasih

bangjali mengatakan...

saran untuk ipfm, sebaiknya seluruh sambugan kabel di teleterapi cobalt60 di remajakan agar tidak sering terjadi kerusakan yang tidak diinginkan pada saat pesawat akan melakukan terapi, terimakasih....

Posting Komentar

 

INFO KESEHATAN

BERITA

PELAYANAN

INSPIRASI

TOKOH

MOTIVASI